Terhitung sejak pertengahan bulan Februari 2007 silam, desa Meko, persisnya kurang lebih 30 km arah selatan Tentena, ibu kota Kecamatan Pamona Barat—salah satu desa subur di tepian Danau Poso—berkembang pesat akibat kualitas tanaman Coklatnya yang dicari para pembeli, kini berubah drastis dan menjadi pusat perhatian masyarakat; baik Kristen maupun non Kristen dari berbagai belahan penjuru kabupaten Poso, Sulawesi Tengah bahkan Indonesia.
Kisah nyata ini berawal dari seorang anak gadis cilik bernama Selvin Bungge berusia 8 tahun, menyatakan diri mendapat kunjungan khusus dari Tuhan Yesus dan atas perintah-Nya kemudian ia mengobati ibunya yang sedang sakit dan seketika sembuh, pada tanggal 6 Januari 2007 silam. Sang kakak yang berada di Palu juga menderita sakit, kemudian dikunjungi dan disembuhkan secara ajaib.
Setelah kembali ke Meko, ada beberapa orang sakit datang dan ditanganinya, juga menerima kesembuhan. Informasi yang mengherankan ini berjalan dari mulut ke mulut sampai akhirnya menarik perhatian banyak orang untuk datang dan menjajal keajaiban tersebut. Dari beberapa kesaksian kesembuhan/mujizat, berita ini ter-blow-up, akibatnya terjadi gelombang besar kunjungan masyarakat yang tak terbendung lagi. Selvin, kedua orang tuanya, dan beberapa tokoh masyarakat serta Pendeta kemudian mengklaim ini adalah “Lawatan Allah” atas Tanah Sintuwu Maroso – Poso. Hebatnya, gadis cilik yang kini dijuluki ‘dokter kecil’ tersebut, menyembuhkan orang hanya lewat ”Doa Bapa Kami” dan diiringi lagu ”Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara”. Warga meyakini penyembuhan yang dilakukan Selvin karena mendapatkan kekuatan dari Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaannya, benarkah peristiwa ini dapat dikategorikan ‘lawatan Allah’ untuk suatu ”Kegerakan Rohani Gereja Tuhan” bagi kepentingan Kerajaan Allah dan kemuliaan Nama Tuhan? Bagaimana dan dengan apa kita menilainya untuk memperoleh kesimpulan yang valid Alkitabiah? Jawabannya, satu-satunya standar Kebenaran, Alkitab adalah Firman Allah.
Perjumpaan Selvin dengan Yang Ilahi diceritakan dalam beberapa versi dan berkembang dalam masyarakat. Menurut Pdt. Rinaldy Damanik (seperti yang dituturkan Mamanya Selvin kepadanya), pada tanggal 6 Januari 2007 Mama Sil (ibunya Selvin) yang kakinya sakit (Asam Urat), lalu dipijit-pijit Selvin dan sembuh. Besoknya ibunya tanya, bagaimana cara pijit sehingga bisa sembuh? Jawabnya, sementara pijit tadi malam, saya dapat penglihatan Tuhan Yesus seperti yang digambar setengah badan pakai mahkota duri, lalu ada suara “Aku akan pakai dan berikan banyak talenta sama kau,”. Lalu Selvin Tanya, 5000?, jawabnya, “lebih dari 5000, tetapi harus bilang sama keluarga Mama Papa supaya bertobat,”.
Lantaran mengalami kesembuhan yang ilahi, dan teringat akan anaknya yang di Palu sakit, Mama Sil mengajak Selvin ke Palu, lalu dengan cara yang sama, mengusap-usap/pijit, dan dengan mulut berkomat-kamit yang kemudian katanya berdoa ‘Bapa Kami’, spontan kakaknya itu mengalami kesembuhan.